Selasa, 06 Desember 2011

Analisis Hermeneutik Pada Cerpen Bersiap Kecewa Bersedih Tanpa Kata - Kata


Analisis Hermeneutik Pada Ungkapan Selamat Ulang Tahun
Cerpen Bersiap Kecewa Bersedih Tanpa Kata - Kata

            Secara etimologis hermeneutika berasal dari kata hermenenuein, bahasa Yunani, yang berarti menafsirkan atau menginterpretasikan. Secara mitologis, hermeneutika dikaitkan dengan Hermes, nama Dewa Yunani yang menyampaikan pesan Illahi kepada manusia. Pada dasarnya medium pesan adalah bahasa, baik lisan maupun bahasa tulisan. Jadi, penafsiran disampaikan lewat bahasa, bukan bahasa itu sendiri. Karya sastra perlu ditafsirkan sebab di satu pihak karya sastra terdiri atas bahasa, di pihak lain, didalam bahasa sangat banyak makna yang tersembunyi, atau dengan sengaja disembunyikan.
            Dalam karya sastra, hermeneutik dipakai untuk menginterpretasi sebuah teks supaya dapat dipahami, Gadmer mengatakan bahwa untuk memahami karya sastra diperlukan tiga tahapan, yaitu kemengertian, interpretasi, dan aplikasi. Dalam proses aplikasi, seorang pembaca dapat memahami teks karya sastra jika cakrawala kesejarahan teks melebur dengan cakrawala pembaca.
            Putu Wijaya mengemas cerpen tersebut melalui percakapan antara si pembeli bunga dan penjual bunga. Cerpen ini menggambarkan tentang seorang bapak yang sedang mencari bunga untuk hadiah ulang tahun. Sudah sekian lama dia mencari bunga yang berkenan tetapi belum juga diperoleh. Baru didapat, menjelang dia meninggalkan tempat pencarian, setelah seorang gadis pemilik bunga menunjukkan bunga yang dirangkainya sendiri, tetapi tidak mau dia jual. Bapak tersebut hendak mempersembahkan bunga hadiah ulang tahun itu untuk dirinya sendiri.
            Bukanlah sesuatu yang sukar sebenarnya mengucapkan selamat ulang tahun. Ungkapan selamat dapat membuat si pemberi dan penerima salam akan berbahagia. Pemberian selamat sebenarnya tidak menganggu kita sama sekali, tapi jika masih ada rasa tak rela atau tak tulus dalam pemberian ucapan selamat itu tidak akan bermakna. Seperti yang terungkap dalam kutipan berikut.
            ”Mestinya mereka yang yang mengirimkan bunga untuk Bapak.”
”Mereka siapa?”       
”Ya, keluarga Bapak. Teman-teman Bapak. Anak Bapak, istri Bapak, atau pacar Bapak…”
”Mereka terlalu sibuk.”
”Mengucapkan selamat tidak pernah mengganggu kesibukan.”
”Tapi itu kenyataannya. Jadi aku beli bunga untuk diriku sendiri dan ucapkan selamat untuk diriku sendiri karena kau juga tidak mau!” (halaman 5).

            Dalam memperingati ulang tahun, seharusnya yang pantas memberi ucapan selamat adalah orang lain. Karena secara hakikat, ungkapan selamat diberikan orang lain kepada seseorang yang memperingati ulang tahun. Sementara, pada sisi yang lain, ungkapan selamat pada kata ulang tahun yang menjadi selamat sebenarnya adalah waktu yang tak berhenti ketika seseorang sedang memperingati ulang tahun. Orang lain, atau siapapun yang diperingati ulang tahunnya, pada hakikatnya, semakin  berjalan waktu semakin dekat pada penambahan usia seiring dengan berjalanya waktu. Meskipun demikian untuk menciptakan suasana kebersamaan dan persahabatan serta saling menghormati, ucapan selamat sangat penting dan berarti bagi seseorang yang menerima ucapan selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar